Friday, March 25, 2016

Pendidikan Profesi Guru (PPG) Program Pencipta Guru Profesional?


Alhamdulillah, mungkin hanya itu yang bisa aku ucapkan wujud syukurku atas karunia yang Allah berikan. Rampung sudah pendidikan profesiku selama setahun di Semarang. Ya, benar aku kembali lagi ke UNNES demi menjalani kontrak tidak menikah kembali. Demi mengejar gelar guru profesional aku jalani selama dua semester ini. Memang tidak lama kukira karena kuingat baru kemarin aku mengemasi pakaianku untuk mulai berangkat ke Semarang, namun baru kemarin juga aku harus mengepak pakaian kembali dan saatnya kembali menatap nanar masa depan dengan beban dan amanat baru. Gelar Gr. itu yang tertulis di sertifikat pendidikku.

Dengan tambahan gelar tersebut, semakin idealis pula pemikiranku akan hakikat hidup untuk mengabdi pada dunia pendidikan. Hingga tawaran untuk menjadi staff TU di sebuah SMK pun harus aku relakan. Benar, di dalam jiwa masih berkobar semangat untuk mendidik dan idealisme ku selalu saja muncul. Kini sambil menunggu dan merindu untuk maju bersama kembali menerdaskan Indonesia kutulis tulisan singkat ini.


Kenapa harus PPG? itu yang mungkin banyak dari temanku bertanya-tanya, jujur memang aku mengikuti ini karena memang program lanjutan SM-3T yang aku ikuti sebelumnya. Memang bertitelkan bonus dari SM3T tersebut. Namun aku berfikir ke depan, Mereka (orang birokrasi) berkoar bahwa sertifikasi sangatlah penting untuk menjadi guru profesional. Hal ini semakin menguatkan niatku untuk melanjutkan mengikuti PPG. Namun apakah aku merasa sudah menjadi Profesional? hanya murid didikku nantilah yang mungkin bisa menjaawabnya.

0 comments:

Post a Comment