Bukan hanya deretan angka biasa, namun sebuah deretan angka yang akan menjawab semua penantianku selama ini. Deretan angka yang merupakan sebuah jalan hidup untuk masa depan yang lebih dari indah.
Pagi itu, karena aku memang meng - off duty- kan hariku demi hari istimewa ini, aku mempersiapkan diri sebaik mungkin. Bertepatan hari jum'at sebuah hari yang juga Sayyidul Ayyaam, seutam-utamanya hari dalam seminggu. Setelah seusai salat jum'at kusiapkan motor vario ku, dan tancap gas menuju lintas propinsi ke selatan dari Semarang. DIY, benar sekali sebuah propinsi dimana jadi saksi awalku.
Karena terbiasa dengan jadwal penerbangan, dengan PD tingkat tinggi aku pastikan aku sampai tepat waktu disana. Dan menyambutnya pula dengan wajah yang masih fresh tentunya. Sengaja tak kuberi kabar apa-apa kedatanganku kesana.
Setibanya setelah 3 jam berkendara, masuk ke sebuah tempat yang aku harus muter muter sendiri karena keenggananku bertanya pada saat itu. Kulihat pada tabel jadwal penerbangan disana, dan Delay 30 menit, kemudian delay, 60 menit, kemudian delay lagi 60 menit, hingga delay yang 60 menit ketiga ini aku sudah agak tak sabar. Kutunggu di gate keluar belum ada tanda.
Sampai akhirnya segerombolan pasukan biru datang kucari kesana kemari belum pula kutemukan, karena ini memang pertama kalinya. Pasukan biru ini lama sekali di dalam pikirku. Mau apa saja sebenarnya mereka.
Hingga akhirnya satu perdua pertiga pun keluar dan itulah dia. Aku tak sempat mengatakan sepatah kata hingga dia memanggilku, itulah pertemuanku yang pertama.
Selamat datang, purna sudah tugasmu disana. Ada tugas lainnya yang sudah menunggu. Ayo bergerak cepat waktu kita tidak banyak. Totalitaslah dan selalu bersabar. Aku ada disampingmu.
Selamat kembali pulang, sekarang kau bisa menikmati rasanya nikmat pulang setelah perjalanan panjang kau tempuh. F.A.T
0 comments:
Post a Comment